Masih inget nggak dengan cerita Kisah Penderita Xeroderma Pigmentosum. Aku mau lanjutin kisah sebelumnya yah.... Begini ceritanya
Suatu ketika saat si Almai pulang kerumah, si Vai sedang mengikuti jam tambahan kuliah. Si gadis merasa tidak tenang dengan keadaan si laki-laki karena dalam keadaan yang tidak sehat. Akan tetapi si gadis tidak bisa melakukan apa-apa, kemudian setelah selesai kuliah si gadis menghubungi Almai untuk mengetahui keadaannya. Apakah baik-baik saja atau tidak. Lalu Almai menjawab, bahwa ia baik-baik saja. Hari terus berlalu, akhirnya si gadis baru menyadari bahwa temannya yang selalu memberi dia nasehat dan saran, serta pelajaran yang berharga sedang dalam keadaan yang sakit.
Si gadis merasa iba dengan keadaan Almai, akhirnya dia berusaha untuk selalu menghibur ia. Tapi, tanpa disadari si gadis, Almai temannya telah menyimpan perasaan suka pada si gadis. Gadis itupun tidak pernah merasa hal itu, gadis tu hanya berpikir mereka sudah seperti sahabat. Karenanya mereka selalu bercanda-tawa, mereka memiliki tempat yang mereka tuju setiap bermain bersama. Tempat itu dijuluki bukit kecil. Bukit itu memiliki banyak kenangan yang indah buat Almai karena sewaktu ia kecil sebelum ia pindah dari komplek yang ada bukit tersebut, ia selalu bermain disitu selama waktu yang cukup lama. Ia tinggal disitu sejak kecil, ia seorang anak yang suka bermain dengan alam. Oleh karena itu bukit tersebut dijuluki bukit kecil.
Sebelum si gadis mengetahui tentang tempat itu, mereka hanya bertemu untuk belajar, belajar, dan belajar. Saat Almai merasa kesal dengan si gadis, si gadis meminta maaf pada Almai. Akhirnya merekapun baikan dan si gadis diajak bermain kebukit tersebut. Si gadis merasa senang karena dia baru mengetahui ada tempat seindah itu. Dia merasa senang dan ingin kembali ke tempat itu lagi. Di tempat itu Almai menceritakan semua tentang kehidupannya yang sangat mengesankan buat si gadis.
Bersambung, tunggu cerita selanjutnya... :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar